Minggu, 23 November 2008

Top 10 F1 Championship showdowns

Penentuan gelar juara dunia F1 memang kadang sampai pada lap terakhir, berikut adalah 10 duel perebutan gelar juara dunia yang terbaik




1. Meksiko 1964

Penentuan juara dunia terjadi di lap terakhir. Jim Clark punya peluang besar meraih gelar keduanya,
tapi saat tinggal tujuh lap lagi, Oli lotusnya bocor. Di lap terakhir, mesin Clark jebol.
Lalu Lorenzo Bandini membiarkan John Surtess meraih posisi kedua ,
sehingga poinnya cukup untuk meraih gelar


2. Australia 1986

Dalam salah satu final paling dramatis sepanjang masa, tiga pembalap punya kesempatan menjadi juara dunia.
Namun mobil Nigel Mansell meledak dalam kecepatan 288km/jam sedangkan rekan setimnya ( dan juga penantang gelar )
Nelson piquet harus masuk pit untuk mengganti ban. Alain Prost berhasil finish pertama dengan bahan bakar
tipis dan meraih juara dunia.


3. Jepang 1976

Niki Lauda meraih tiga poin lebih banyak dari James Hunt, Pencapaian luar biasa mengingat Lauda tak mengikuti
beberapa balapan akibat terbakar di Nurburgring. Dalam kondisi hujan dan berkabut, ia retire di lap pertama
pada balapan terakhir di fuji. Sedangkan Hunt terus balapan meski mengalami kebocoran dan terpaksa masuk pit. ia melewati garis finis tanpa menyadari telah menang gelar


4. Eropa 1997

Sudah 18 tahun Ferrari gagal meraih gelar pembalap- apakah ini saatnya untuk Michael Schumacher? ia mendominasi
sebagian besar balapan sampai Jacques Villeneuve melakukan manuver barnyali di lap 48. keduanya bertabrakan,
tapi Jacques berhasil merebut gelar sedangkan Michael di diskualifikasi dan hilang dari pandangan.


5. Maroko 1958

Inilah pertempuran duo Inggris antara Mike Hawthorn dan stirlign Moss di Casablanca. Moss harus menang dan
mencetak Fastest lap(untuk poin extra), sedangkan Hawthorn di posisi tiga atau lebih rendah. ia sudah memimpin
53 lap saat Phil Hill melambat dan memberikan rekan setim Ferrari-nya Hawthorn posisi kedua dan juga gelar
tahun itu

6. Portugal 1984

Kondisi sangat kondusif bagi Alain prost di estoril. Ia start start di baris pertama dan memimping di lap
sembilan. Rekan timnya di McLaren, Niki Lauda, start di P11. Tapi lauda melesat kencang menyusul semua
paembalap papan tengah dan finis kedua- sekaligus meraih gelar dengan gap poin dengan Prost hanya setengah
poin..!!


7.Jepang 1999

Kini sudah 20 tahun Ferrari gagal merebut gelar pembalap. Berhubung Michael Schumacher tidak bisa mengikuti
beberapa balapan karena cidera akibat patah kaki, tugas Eddie Irvine lah untuk mengalahkan Mika Hakkinen di
Suzuka. Irvine unggul empat poin , tapi ia hanya mampu finish ketiga. Hakkinen menang sekaligus meraih Gelar
dengan gap 2 poin.


8. Australia 1994

Damon Hill kembali menjadi penantang juara dunia setelah performanya yang mengagumkan di suzuka. Ia hanya
berjarak satu poin dari sang pemimpin klasemen ( Michael Schumacher )pra Adelaide. Di bawah tekanan Hill,
Schumi melebar. Ketika Williams mencoba menyalip dari jalur dalam, keduanya bertabrakan dan retire, sehingga
poin klasemen tidak berubah


9. Amerika 1959

Setahun setelah kehilangan gelar pembalap dari Hawthorn, Moss mendapat kesempatan lagi. sayangnya kembali gagal
karena masalah transmisi. Jack Brabhaam kehabisan bensin pada lap terakhir , tapi ia berhasil meraih gelar
tahun itu setelah ia mendorong mobilnya melewati garis finis


10 Brazil 2007

Peluang Kimi Raikkonen merebut gelar dari duo McLaren sangat tipis, Tapi setelah Hamilton mengalami masalah
teknik , rekan setimnya Felipe Massa memberikan posisi pertamanya pada Kimi. sedangkan perolehan poin Alonso
yang finis ketiga tidak mencukupi untuk merebut juara dunia. Akhirnya Kimi meraih gelar dengan gap 1 poin dari
masing-masing duo Mclaren ( 110-109-109)

Tidak ada komentar: